Jumat, 09 September 2016

Cikal Bakal Metro dan Kopaja Masa Depan.....


 Cikal Bakal Metro dan Kopaja Masa Depan.....


Ini adalah  kendaraan mirip minibus dengan 8 roda terparkir di halaman luar gedung pameran Jakarta Convention Center (JCC) di Senayan, Jakarta.Dengan kaca hitam baru dengan anak tangga di tiap sisinya merupakan cikal bakal metro atau kopaja masa depan yang dibuat PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul ( Trekka ) di kabupaten Subang.

Saat masukbagi an dalam metro kapsul ini, kursi cukup luas. Dengan kursi warna biru muda dengan ukuran dan bentuk yang hampir sama dengan kursi di KRL, lengkap dengan pegangan tangan untuk penumpang berdiri. Dikendalikan jarak jauh sehingga kecepatan bisa konstan di atur dari jauh




Jika dilihat dari bentuknya, maka metro kapsul ini hampir serupa dengan skytrain yang jadi moda transportasi penghubung antar terminal di Bandara Changi Singapura.







Direktur Operasi Trekka, Leonnardo Feneri mengungkapkan, metro Kapsul berbentuk seperti bus dengan 8 roda namun digerakkan dengan listrik dengan trek khusus di atas beton layang (elevated) di ketinggian 6 meter. Sementara tenaga penggeraknya adalah listrik seperti halnya kereta commuter.

Dengan lebar kapsul 2,2 meter dan panjang 9 meter, satu kapsul made in Subang ini sendiri bisa mengangkut 50 penumpang sekali jalan. Dalam sekali perjalanan, satu setidaknya ada 4-5 Metro Kapsul yang berjalan beriringan sehingga bisa mengangkut setidaknya 200-250 penumpang dengan jalur elevated (melayang).




Leonnardo menuturkan, metro kapsul sudah diuji coba di atas trek di bengkel produksinya di Subang. Pihaknya saat ini baru mulai mempersiapkan tender pengadaan moda transportasi umum di sejumlah kota.

"Kita baru mulai ikut tender di beberapa kota yang menyediakan transportasi publik seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya," kata Leonnardo

Dia mengklaim, keunggulan metro kapsul yakni konten lokalnya yang mencapai 95%. Serta tidak memakan banyak tempat untuk pendirian tiang penyangga treknya yang hanya berdiameter 1 meter.

"Trek yang kecil membuat biaya konstruksi kita ketimbang LRT lebih murah. Selain itu konten lokal kita bisa dikatakan lebih tinggi dan dikembangkan oleh insinyur dalam negeri," terang Leonnardo.

Sebagai informasi, metro kapsul sendiri dikembangkan oleh konsorsium dari 5 perusahaan yakni Trekka, PT PP (Persero), PT Kereta Kapsul Manufaktur (MMM), PT Indoserako Sejahtera, dan PT Metro Putra Perkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar