Minggu, 31 Juli 2016

Pro Kontra Reshuffle Kabinet Baru Jokowi....

Pro Kontra Reshuffle Kabinet Baru Jokowi....

 

 

 



Akhirnya Presiden Jokowi mengumumkan reshuffle kabinet baru yang sebelumnya hanya isuepada Rabu 27 Juli 2016 di Istana Negara, banyak pengamat yang menilai bahwa reshuffle kali ini condong ke arah penguatan sektor ekonomi tapi banyak pula yang berkomentar sinis seperti " bagi-bagi jatah kursi".



Bila reshuffle ini berkhiblat ke arah penguatan ekonomi kenapa Menko bidang Kemaritiman Dr Rizal Ramli dicopot ? kurang bagus kah dia ? atau kurang menguntungkan !! lalu apa hubunganya penguatan sektor ekonomi dengan dicopotnya bapak Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ? padahal secara umum kinerja beliu cukup bagus dibidangnya.




Saya menyadari tantangan terus berubah dan membutuhkan kecepatan kita untuk bertindak. Saya ingin berusaha maksimal agar kabinet kerja bisa bekerja lebih cepat, bisa bekerja lebih efektif, bekerja dalam tim yang solid, yang saling mendukung sehingga hasilnya nyata dan dalam waktu yang secepat-secepatnya," kata Presiden Jokowi.

Perombakan kabinet:

  • Menteri Keuangan Bambang S Brojonegoro digantikan Sri Mulyani Indrawati.
  • Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi digantikan Asman Abnur.
  • Kepala Bappenas Sofyan Djalil digantikan Bambang Brodjonegoro
  • Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursidan Baldan digantikan Sofyan Djalil.
  • Menteri Perdagangan Tomas Lembong digantikan Enggartiasto Lukito.
  • Menteri Perindustrian Saleh Husein digantikan Erlangga Hartarto.
  • Menteri Perhubungan Jonan digantikan Budi Karya.
  • Menteri Desa Marwan Jaffar digantikan Eko Putro.
  • Menteri ESDM Sudirman Said digantikan Archandra Tahar.
  • Mendiknas Anis Baswedan digantikan Muhajir.
  • Menkopolhukam Luhut Panjaitan digantikan Wiranto.
  • Menko Maritim Rizal Ramli digantikan Luhut Panjaitan.
  • Kepala BKPM Franky Sibarani digantikan Tomas Lembong. 
Walau terdapat sejumlah figur fungsionaris partai, menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, ada beberapa menteri baru dari kalangan profesional. Selain Sri Mulyani, ada Archandra Tahar yang telah mengajukan 10 paten ke United States Patent and Trademark Office (USPTO), tiga di antaranya telah diterima. Ketiga paten itu berhubungan dengan operasi lepas pantai, menurut situs patents.justia.com.
Kemudian Budi Karya Sumardhi (Menteri Perhubungan, sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Angkasapura II.
Lalu, terdapat Muhajir Efendi (Menteri Pendidikan), yang pernah menjabat rektor Universitas Muhamadiyah Malang.

Ada yang di copot dan ada pula yang digeser posisi dan tugasnya

Berikut Daftar Menteri yang Bergeser Posisinya yakni:
1. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro bergeser ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas

2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya menjadi Luhut Binsar Pandjaitan dari sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

3. Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil digeser ke Menteri Agraria dan Tata Ruang

4. Menteri Perdagangan Thomas Lembong dipindah ke posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Sementara sebanyak 8 menteri harus meninggalkan Kabinet Kerja, antara lain:
1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli
2. Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia Sudirman Said
3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Yuddy Chrisnandi

4. Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan
5. Menteri Perindustrian Saleh Husin
6. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan
7. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar
8. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan



Dengan terpilihnya bapak Wiranto sebagai Menkopolhukam membangkitkan cerita lama yaitu tragedi Trisakti. Sehingga  dalam pernyataan resminya, Kontras melayangkan protes keras atas terpilihnya Wiranto menjadi Menkopolhukam dalam susunan kabinet baru.
Wiranto disebut "bertanggungjawab atas sejumlah praktik pelanggaran HAM yang berat seperti peristiwa penyerangan 27 Juli Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I & II, penculikan dan penghilangan aktivis pro-demokrasi 1997/1998 dan Biak Berdarah."
Kontras juga mengatakan, "pernyataan Presiden Joko Widodo di tahun 2014 yang menyatakan bahwa figur ketua umum partai politik tidak boleh merangkap menjadi menteri, seharusnya adalah filter sederhana yang tidak bisa menempatkan Wiranto dalam jajaran menteri

Nah kok sekarang menjilat ludah sendiri ?? terus kemana arah reshuffle kabinet ini sebenarnya ? penguatan di sektor ekonimi apa penguatan disisi politik !!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar